Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Sajak Bakul Miskin

Sajak Bakul Miskin Oleh: Lyra Atmaja Semarak kaki mulai sepi Terganti kebisuan yang beralun merdu Langit berujar abu, berseru nyaring Hujan bakal berkunjung lagi Aku mengeluh kesal Masih elok niagaku kupandang Belum sempat ditawar Apalagi dijamah orang Jangan dulu datang Rupiah yang kupegang masih recehan Belum genap seribu di tangan Tak kuasa aku pulang Namun hujan berujar kesal Ia seenaknya turun tanpa diundang Lantas menari lincah di atas tenda berlubang Gaduhnya buatku kelabakan Tergopoh - gopoh aku Merutuk, meratapi hujan kala itu Tuhan, rahmatmu datang sapa bumi Dan bakul miskin ini malah mengeluh Sibuk mengutuk rupiahnya Yang hanya recehan Sementara anakku merengek minta susu

Ketika Tuhan Singgah

Gambar
Ketika Tuhan Singgah Oleh: Lyra Atmaja Rona tak lagi merah Terganti pucat tak bergairah Sendu masih meradang Tak jua bosan sandingkan lara Mulut boleh jadi memekik Meratap, menjerit, bahkan membisu Gusar menengok petaka alam Gelisah, sanak saudara tak ada kabar Rasanya baru kemarin kami bersenda gurau Tersenyum kala sapa terlempar Lantas tanpa asap, Tuhan tiba! Bersama gemuruh tanah retak Bersama gedung-gedung runtuh Dan pohon-pohon tumbang Berlari kami ketakutan “Kiamat! Ini kiamat!” Teriakan tak lagi terbendung Detik bergerak agresif Semut-semut terlempar Tergeletak membiru tertimpa batu Sedang sissanya menjerit pilu Mengaduh di tenda biru Ditemani nasi kiriman tadi subuh Meratap kami, terkatung-katung Lantas bersujud, tersadar Tuhan tengah berkunjung Untuk sekian kalinya… Lewat butir-butir nasi yang kami telan Lewat udara yang kami hirup Lewat nyawa yang masih melekat Begitu juga waktu yang masih berdetak Gemuruh tanah retak, Robohnya pa